Minggu, 18 Juni 2017

Etika Profesi Di Luar Negeri dan Indonesia

Jepang
salah satu kemajuan negara-negara maju adalah meletakkan manusia atas segalanya dalam pembangunan administrasi, ingat saja  prinsif "the men behind the gun" , dan "the right men on the right plece". Demikian pula dengan Jepang. Mereka memiliki sikap hidup yang mereka namanya dengan "Makoto", yaitu suatu sikap yang menjunjung tinggi kemurnian dalam batin, dan motivasi dan menolak adanya tujuan yang semata-mata hanya berguna bagi diri sendiri. Sikap ini sangat menjunjung tinggi kejujuran dan kesungguhan.
Dalam admnisitrasi Jepang, perinsip "the right men on the right plece", disepadankana dengan istilah "Wa", yang artinya keselarasan, yaitu suatu filsafat kebudayaan nasional, yang dalam bahasa Indonesia artinya menempatkan orang sesuai dengan keahliannya. 
Kedudukan manusia apalagi seorang pemimpin bagi negara-negara Barat -- yang kita nilai kurang agamis, ternyata patut dicontoh, tetutama dalam pemilihan presiden. Mereka akan memeriksa calon mereka terutama dari perilaku moral, misalnya apakah ia penjudi, pemabuk atau pernah tak bayar pajak. Demikian pula Jepang, mereka sanggup melakukan hara kiri (bunuh diri ala Jepang) apabila melakukan kesalahan atau gagal.

Indonesia
Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua.

 Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri   Indonesia   dalam   operasionalisasi   sesuai   bidang   masing-masing,   dan   sadar sepenuhnya   akan  tanggung   jawab   sebagai   warga   negara   maupun   sebagai   sarjana,   akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.

Opini Profesi sebagai seorang karyawan >
Menurut saya perbedaan negara Jepang yang sudah termasuk negara maju dengan Indonesia yang masih negara berkembang tidaklah berbeda jauh. Hanya saja yang dinamakan “kesadaran diri sendiri” yang masih sulit di negara kita bahkan negara China.

Seperti yang selalu diajarkan kepada saya(penulis) kita harus bisa membedakan mana yang disebut “want” mana “need”. Sayang kebanyakan yang saya lihat di berita maupun sosial media, beberapa orang lebih mementingkan GENGSI-nya. Seperti ketika anda memang hanya mempunyai gaji yang tidak banyak, yang 70-80% cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan, jangan menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan. Seperti ketika orang ingin terlihat bergaya mereka membeli motor sport, dan anda juga ingin terlihat bergaya dengan membelinya dengan cara KREDIT. Atau yang sekarang terjadi disekitar saya ketika semua orang sudah menjadi orang KAYA yang anaknya masih dibawah umur sudah dibelikan dan diijinkan motor dan mereka yang takut panas membeli mobil, setiap malam nongkrong minum miras, dll.

Jadi ketika uang cicilan dan dengan harga sembako yang mulai mahal semakin lama akan memberatkan gaji yang sebenarnya cukup menjadi selalu terasa kurang. Lantas yang terjadi yang saya lihat adalah mereka tidak meningkatkan produktivitas kerja jadi standar atau justru ada juga yang malas malasan dan kerjanya lambat, sehingga seorang bos pun enggan menambahkan gajinya walau tidak sedikit juga kasus atasan yang memang PELIT seperti di rumah yang saya alami. Apa yang terjadi setelah itu? Setiap tahun selalu ada demo menuntut kenaikan gaji bahkan sampai anarkis.

Kesimpulan :
Semua kesuksesan tidak akan datang jika tidak dibarengi dengan kerja keras dan disiplin. kita bisa mencontoh dari etika profesi budaya jepang diman mereka sangat bersemangat dalam bekerja tanoa banyak mengeluh ataupun meminta naik gaji seperti kebanyakan yang terjadi di indonesia. Semoga saja bangsa indonesia bisa sehebat bahkan melebihi bangsa jepang dalam segala hal. Aamiin



Read More..

Minggu, 30 April 2017

Keterbatasan UU Telekomunikasi No. 36

Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 36 Tahun  1999 tentang Telekomunikasi sebagai pengganti UU No. 3 Tahun  1989 bukannya tanpa alasan. Mencuatnya  pandangan bahwa regulasi yang ada saat  itu  dinilai  sudah  tidak  memadai  lagi merupakan  titik  awal dilakukannya  peninjauan kembali terhadap UU No. 3 Tahun 1989, dimana salah satu hasil utamanya adalah dihapuskannya  sistem  penyelenggaraan  telekomunikasi yang bersifat  monopolistik. Namun lahirnya  UU  No.  36 Tahun  1999 pun  tidak  membuat   masalah  di  sektor  telekomunikasi berhenti. Saat ini terdapat banyak indikasi akan perlunya UU tersebut untuk  direvisi. Perbandingan yang dapat diketahui secara ringkas terkait kedua UU tentang telekomunikasi tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :


Laporan ini berusaha menginventarisasi  faktor-faktor yang mendorong  lahirnya UU No. 36 Tahun  1999, membuat  analisa kebijakan pada UU No. 36 Tahun 1999 terkait dengan model bisnis baru serta memberikan  saran yang relevan terkait dengan perubahan  tersebut.

Menurut saya ada beberapa pendapat terkait keterbatassan UU No. 36 dalam mengatur keamanan berkomunikasi :

1. Upaya penerapan standar keamanan telekomunikasi yang ada saat ini hanya mencakup untuk kebutuhan umum sementara perangkat untuk kebutuhan khusus belum memiliki standar keamanan tersendiri.

2. Aturan khusus tentang keamana berkomunikasi menjadi sangat penting karena seiring dengan perkembangan teknologi, metode berkomunikasi tentunya akan semakin populer dan juga efektif untuk mengungkap kejahatan yang semakin kompleks.

Sehingga masih banyak permasalahan yang sering muncul yaitu bagaimana menjaring berbagai kejahatan telekomunikasi dikaitkan dengan ketentuan pidana yang berlaku karena ketentuan pidana yang mengatur tentang kejahatan telekomunikasi yang berlaku saat ini masih belum lengkap.

Sumber

Read More..

Jumat, 28 April 2017

Accessibility dalam Etika Profesionalisme TSI


Manusia Masih Jadi Faktor Utama Penyebaran Malware

Liputan6.com, Jakarta - Perampok bank di masa kini berbeda kontras dengan perampok bank di masa lalu. Mereka kini bertindak lebih kalem dengan bersembunyi di dunia siber. Cukup bermodalkan komputer dan koneksi internet, mereka dapat dengan mudah membobol bank tanpa harus keluar dari rumah sekalipun.

"Pada tahu JP Morgan? Tahun 2014, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat ini berhasil diretas dan dicuri 465,000 informasi akun penggunanya," ujar Kirby Chong, Security Chief Information Officer, PT Visionet Data International saat Tekno Liputan6.com temui di kantor Microsoft, Rabu (3/11/2016).

Menariknya, peretasan macam ini sering terjadi di beberapa bank di dunia. Sayang, banyak bank memang tak mengakui kejadian tersebut. Salah satu alasannya adalah tak ingin hilang kepercayaan nasabah.

Bagaimana hal ini dapat terjadi? Meski industri perbankan sudah 'bakar uang' untuk merancang sistem keamanan terbaik demi memberikan rasa aman terhadap para nasabah setianya, faktor manusia ternyata masih menjadi salah satu alasan utama mengapa malware bisa menyusup ke jaringan bank.

"Contohnya Platinum. Dengan cara ini pengguna akan dipancing untuk mengklik dokumen dengan judul-judul kontroversial atau provokatif," tutur Tony Seno Hartono, National Technology Officer, Microsoft Indonesia.

Lebih lanjut, Tony memperlihatkan serangan siber secara langsung. Lalu bagaimana di Indonesia? 

"Walau terlihat tidak aktif, bukan berarti Indonesia tidak diserang. Sayang poin-poin pengumpulan datanya kurang lengkap untuk Indonesia," kata Tony melanjutkan.

Tak hanya itu, Tony juga memaparkan bagaimana Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan penyebaran malware paling tinggi. Kenapa hal tersebut dapat terjadi?

"Jumlah pengguna PC yang besar adalah salah satu alasannya. Ditambah, tingginya pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya juga menyumbang tingginya angka serangan malware," papar Tony.

Oleh karena itu, untuk mengatasi makin tingginya serangan siber di dunia, Microsoft memperkenalkan solusi Enterprise Mobility+Security (EMS) di Indonesia. Menawarkan fitur keamanan yang beragam, EMS mampu mengidentifikasi sekaligus memberikan perlindungan lebih lanjut dengan solusi keamanan berbasis identitas.

(Ysl/Why)

Sumber : Sumber
Read More..

Minggu, 26 Maret 2017

Polres Bengkalis Sita 500 Karung Bawang Merah Selundupan


Pekanbaru, news.detik.com - Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Bengkalis Riau menangkap kapal motor yang membawa 500 karung bawang merah selundupan. Nakhoda kapal dan ABK melarikan diri saat dikejar petugas.
Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono, menjelaskan, penangkapan kapal motor tanpa nama ini dilakukan di perairan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Awalnya tim Satpol Air mendapat informasi dari nelayan bahwa ada kapal motor bermuatan bawang dari Malaysia menuju ke Bengkalis," kata Wicak kepada detikcom, Minggu (26/3/2017).


Dari informasi tersebut, katanya, Satpol Air langsung menerjunkan anggotanya pada Sabtu (24/3) sore. Ketika itu tim melihat adanya kapal yang bermuatan bawang merah akan memasuki perairan Pulau Rupat.
"Melihat hal itu tim langsung mengejar kapal tersebut. Setelah dilakukan pengejaran, kapal motor ini akhirnya kandas di perairan Pulau Rupat," kata Wicak.
Karena kapal motor tersebut kandas dan petugas belum sampai di lokasi, para ABK dan nakhoda kapal kabur. Mereka melompat ke pantai dan meninggalkan kapal bermuatan bawang merah.
"Kini kapal beserta isinya sudah dibawa ke dermaga Satpol Air Polres Bengkalis," kata Wicak.

Kasus penyelundupan bawang merah dari Malaysia ini masih dilakukan pengembangan.

"Kita masih akan kembangkan untuk mengetahui siapa pemilik kapal dan siapa nakhodanya. Semoga mereka segera ditangkap," tutup Wicak. 
(cha/rvk)

Kesimpulan :
Semakin maraknya penyelundupan bawang merah dari berbagai negara, hal ini menjadi kerugian besar buat negara juga bagi petani lokal. Terkait masalah tersebut solusi yang bisa saya sarankan adalah memperkuat keamanan serta meningkatkan patroli keamanan baik darat maupun laut dan menambah humuman yang lebih berat bagi penyelundup sehinggan bisa mencegah atau meminimalisir adanya penyelundupan bawang merah atau penyelundupan yang lainya.

Sumber : detik.com

Read More..

Senin, 26 Desember 2016

Layanan-layanan pada Sistem Telematika

Sistem telematika memiliki 4 layanan, layanan tersebut dihubungkan melalui jaringan telekomunikasi yang disediakan melalui perpaduan komunikasi, media dan teknologi informasi. Apa saja layanan tersebut? Berikut ulasan Layanan pada Sistem Telematika:

1. Layanan Telematika di Bidang Informasi
Seperti yang kita ketahui informasi sangat bermanfaat dan jika dimanfaatkan dengan baik informasi dapat dijadikan sebagai penunjang keputusan serta dapat menambah wawasan. Layanan telematika di bidang informasi memberikan kita akses mudah untuk mendapatkan berbagai informasi
Contoh layanan telematika di bidang informasi:
1. Portal berita
2. Media hiburan dan informasi seperti youtube
3. Informasi jalan raya / cuaca
4. Dll

2. Layanan Telematika di Bidang Kemanan
Layanan keamanan memberikan fasilitas keamanan dalam menjaga suatau data dan informasi pada keamanan jaringan. Keamanan merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi privasi kita serta mengantipasi kemungkinan terburuknya ketika jaringan berhasil diretas. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap:
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Contoh layanan keamanan: Anti virus, internet security, firewall, panggilan darurat dan lain-lain
3. Layanan Telematika Context Aware & Event Based
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Contoh dari layanan telematika context aware & event based: Location-based service (mencari data lokasi dimana posisi keberadaan user sekarang berada) dan Google maps

4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
Pengembangan layanan publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
Contoh layanannya: Yellow pages (buku petunjuk)
Kelebihan Layanan Telematika
Masyarakat dapat merasakan pemerataan teknologi yang bisa menjadikan masyarakat menjadi  lebih banyak tahu akan ilmu karena mudahnya mengakses internet.
Masyarakat tidak perlu kuatir lagi jika data atau akun serta passwordnya di ambil dan di salah gunakan oleh orang lain,karena sudah ada layanan keamaan di telematika.
Layanan telematika sangat baik dan efektif digunakan untuk masyarakat karena dapat mempermudah segala sesuatu yang dulunya bersifat manual menjadi digital.
Kerugian Telematika
Berkurangnya interaksi antar sesame manusia.
Banyaknya pengetahuan tentang cara merugikan orang lain,seperti menjadi cracker.
Banyaknya iklan-iklan atau situs-situs yang menyediakan konten 18+ yang bisa di akses oleh siapa saja tanpa ada batasan umur sehingga pola pikir anak jadi terganggu atau menjadi dewasa sebelum waktunya.

Saran:
Layanan telematika sangat berguna jika dimanfatkan dengan baik agar dapat digunakan secara efektif untuk masyarakat dalam mempermudah pekerjaannya. Namun untuk penerapannya harus diperhatikan dari sisi positif dan negatifnya dari sisi pengguna, dan juga masih ada kemungkinan celah keamanan informasi yang masih rentan. Dengan perkembangan teknologi masa sekarang, maka diharapkan penggunaan layanan telematika dapat lebih luas dan dapat dimaksimalkan.

http://bangbiw.com/berikut-layanan-layanan-pada-sistem-telematika/

Read More..

Senin, 07 November 2016

Arsitektur Telematika

Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1.       Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2.       Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3.       Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server. Menurut Wikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponenclient juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen serverakan menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada clientClient pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.





Beberapa model arsitektur klien-server:
Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/serverClient server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1.       User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2.       Manajemen Proses.
3.       Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

Pada gambar tersebut, user interface yang merupakan bagian dari program aplikasi melayani input dari user. Input tersebut diproses oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored Procedure.
Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.


Referensi:
http://www.total.or.id/info.php?kk=Client/Server%20Architecture
http://www.ilmu-komputer.net/internetworking/arsitektur-client-server-1/
http://digilib.unsri.ac.id/download/2tier%20VS%203tier14082009.pdf
https://www.scribd.com/doc/243671327/ARSITEKTUR-TELEMATIKA-docx
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengantar-telematika1/
Read More..

Selasa, 11 Oktober 2016

TELEMATIKA

Definisi
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology). Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
• Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road
vehicles dan vehicle telematics). Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Fungsi
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Sejarah Perkembangan Telematika Di Indonesia

Di zamam pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio, televise, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal semata. Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.

Komputer-komputer digital dan media penyimpanan informasi berskala besar dan missal telah memungkinkan terwujudnya basis data dengan kemampuan untuk memproses dan memanipulasi informasi. Tidak dengan informasi tertulis, data yang tersimpan secara elektronik ini ‘tak tampak‘ bagi mata biasa, kecuali bagi perangkat keras dan lunak untuk melakukan decoding (seperti komputer dengan kartu baca magnetic). Teknologi pemrosesan data secara elektronik ini bersama dengan teknologi komputer digital telah menghasilkan sebuah aliansi sinergis baru yang dikenal luas sebagai teknologi informasi, atau Teknologi Telematika. Ruang , waktu, dan biaya secara berangsur-angsur direduksi melalui aplikasi-aplikasi tekonologi komputer, penyimpanan missal, dan transmisi elektronikal dan optial. Pengontrolan informasi dalam rangka teknologi seperti ini menjadi lebih terdistribusi ketimbang sebelumnya. Dan peranan-peranan pemerintah, agen-agen komersial, pengusaha-pengusaha swasta menjadi lebih sulit untuk dimengerti. Telekomunikasi mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. ‘Telekomunikasi’ mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.

2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.

3. Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Selain dari ke tiga periode di atas perkembangan telematika di Indonesia dapat dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu :
1. Masa Pra-Satelit
a. Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.

Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel.

Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.

b. Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.

2. Masa Satelit
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.

Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba

Sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://dee-x-cisadane.webs.com/apps/blog/show/19169220-sejarah-penerapan-dan-perkembangan-trend-telematika-ke-depan



Read More..