Selasa, 03 November 2015

Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Bahasa

1. Dasar-dasar Pengetahuan
Ilmu merupakan pengetahuan yang disusun secara teratur (sistematis) khususnya pengatahuan yang diperoleh melalui observasi dan pengujian fakta.
Ilmu => pengetahuan : 1. observasi dan 2. uji fakta.
Sehingga ilmu merupakan sekumpulan pengatahuan yang merupakan hasil observasi dan uji fakta. tidak semua pengetahuan merupakan ilmu.
sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
2. Bahasa Indonesia dan Pengambangan Ilmu Pengetahuan
Dua aspek bahasa dalam hubungannya dengan ilmu:
1. Fungsional
Merujuk pada fungsi bahasa yang begitu oenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai media yang dimiliki bersama dan digunakan untuk mengkomunikasikan pendapat, gagasan dan perasaan.
2. Formal
Merujuk pada sistem atau kaidah (tata bahasa) yang digunakan untuk membentuk menjadi kata dan memadu kata-kata menjadi kalimat yang bermakna. unsur :
a.Fonologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bunyi.
b. Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatanan bahasa atau ilmu yang mempelajari tentang kalimat.
c. Semantik merupakan ilmu yang mempelajari tentang makna.
Hubungan bahasa, pikiran, dan ilmu pengetahuan:
* melalui kegiatan berpikir, manusia memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
* caranya, menghimpun serta memanipulasi ilmu dan pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, dan membayangkan.
* bahasa berperan sebagai simbol-simbol (representasi mental) yang dibutuhkan untuk memikirkan hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui pengindraan.
Hubungan bahasa dan ilmu :
* Ilmu dapat berkembang jika temuan dalam ilmu itu disebarluaskan (dipublikasikan) melalui tindakan komunikasi.
* Temuan itu kemudian didiskusikan, diteliti ulang, dikembangkan, diterapkan, atau diperbaharui oleh ilmu lainya.
* Dalam proses tersebut menggunakan bahasa sebagai media (komunikasi)
Read More..

Selasa, 19 Mei 2015

STRUKTUR PASAR

Pengertian Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:

1.      Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:

• pasar tradisional
• pasar raya
• pasar abstrak
• pasar konkrit
• toko swalayan
• toko serba ada, dll

2.      Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:

• pasar ikan
• pasar sayuran
• pasar buah-buahan
• pasar barang elektronik
• pasar barang perhiasan
• pasar bahan bangunan
• bursa efek dan saham, dll
Pengertian struktur Pasar
Struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan
harga di dalam pasar(BAIN,1952)
Unsur-Unsur Struktur Pasar,terdiri dari:
§  Konsentrasi
§  differensiasi produk
§  ukuran perusahaan
§  hambatan masuk
§  integrasi vertical
§  diversifikasi

Bentuk-bentuk Struktur PasarBentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli

Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

• Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain, sehingga para pembeli tidak dapat membedakan produk yang dihasilkan antara produsen A dan produsen B.
• Penjual bersifat pengambil harga (price taker),yaitu penjual tidak dapat menentukan atau merubah harga dikarenakan harga pasar ditentukan oleh interaksi antara produsen dengan pembeli.
• Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
• Posisi tawar konsumen kuat
• Jumlah penjual dan pembeli banyak
• Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
• Sensitif terhadap perubahan harga
• Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar,yaitu apabila seorang penjual mengalami kerugian dapat langsung meninggalkan pasar dan begitu sebaliknya.
• Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2. Kebebasan bertindak dan memilih

Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu :
• Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
• Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
• Membatasi pilihan konsumen
• Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
• Distribusi pendapatan tidak selalu merata

Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopolistik :
• Adanya differensiasi produk(produk yang dijual mungkin sama namun memiliki perbedaansatu sama lain)
• Mirip dengan pasar persaingan sempurna
• Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
• Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
• Relatif mudah keluar masuk pasar
• Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak

jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.

Pasar Monopolistik memiliki KEBAIKAN sebagai berikut :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

Pasar Monopolistik juga memiliki KELEMAHAN sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen

Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

Macam-macam pasar oligopoli :
• Pasar oligopoli murni (pure oligopoly). Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik.contohnya :  praktek pasar oligopoli dalam produk sabun mandi.
• Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.contohnya : praktek pasar oligopoli dalam produk mobil.

Pasar oligopoli memiliki KELEBIHAN sebagai berikut :
1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.

Pasar oligopoli juga memiliki KELEMAHAN, yaitu :
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar.
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya

Pasar Monopoli

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Terjadinya Pasar Monopoli
• Modalnya besar
• Memiliki keahlian tertentu
• Adanya pasar yg terbatas

Kebaikannya:
1. Memiliki keuntungan lebih
2. Dpt menurunkan biaya produksi
3. Lebih efisien
4. Harganya lebih bersiang

Keburukannya:
1. Menciptakan ketidakadilan
2. Adanya unsur eksploitas faktor2 terhadap produksi
3. Boros dlm sumber daya ekonomi

Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.


SUMBER:
http://organisasi.org/bentuk_bentuk_struktur_pasar_konsumen_persaingan_sempurna_monop
olistik_oligopoli_dan_monopoli
http://www.zunal.com/zunal_uploads/files/20100512092310enama.pdf

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_312/karakteristik.html
Read More..

Jumat, 08 Mei 2015

Soal Elastisitas Silang, Penawaran dan Permintaan


  Kasus : Suatu riset pasar yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa barang X dirumuskan dalsuatu                      model permintaan barang X, sebagai berikut:
Qdx = 35 -2Px + Py1 -3Py2 + 0,2I
Diketahui nilai variabel; Px = 4 ; Py1 = 2 ; Py2 = 3 ; I = 100

1.      Tentukan besarnya elastisitas harga permintaan barang X dan jelaskan nilai koefisien yang diperoleh. Tentukan sifat permintaan barang X dan jelaskan alasan saudara. Perusahaan ingin meningkatkan penerimaan total (TR) melalui kebijakan harga. Apa yang harus dilakukan perusahaan tersebut? Bagaimana kebijakan harga yang seharusnya dilakukan perusahaan?

Jawab :
Menentukan besarnya elastisitas harga permintaan barang X adalah;

Qdx = 35 -2(4) + 1(2) – 3(3) + 0,2(100)
        = 40
    

atau nilai mutlak 0,225
Nilai koefisien 0,225 menunjukan setiap perubahan harga barang X sebesar 1% akan mengubah jumlah barang X yang diminta sebesar 0,225% dengan arah negative (elastisitas permintaan). Jika harga barang X naik 1% maka jumlah barang X yang diminta turun 0,225%, ceteris paribus. Sifat permintaan barang X adalah inelastic, ditunjukkan dengan nilai koefisien lebih kecil dari 1. jika perusahaan ingin meningkatkan penerimaan total (TR) melalui kebijakan harga, yakni dengan cara perusahaan tersebut harus menaikkan harga. Karena jika permintaan suatu barang inelastic, persentase penurunan jumlah barang yang diminta lebih rendah daripada kenaikan harga. Akibatnya penerimaan perusahaan dapat meningkat.

2.      Tentukan elastisitas silang antara barang X dan Y1. jelaskan nilai koefisien elastisitas silang tersebut. Apa hubungan antara barang X terhadap barang Y1.

Jawab :
Elastisitas silang antara barang X dan barang Y1 adalah;



     
Nilai koefisien elastisitas silang antara barang X dan barang Y1 adalah 0,05 menunjukkan bilamana harga barang Y1 naik 1% maka jumlah barang X yang diminta akan naik sebesar 0,05%. Nilai koefisien bernilai positif artinya barang X bersubstitusi terhadap barang Y1.

3.      Tentukan elastisitas silang antara barang X dan barang Y2. jelaskan nilai koefisien elastisitas silang tersebut. Apa hubungan antara barang X dan barang Y2.

Jawab :
Elastisitas silang antara barang X terhadap barang Y2 adalah;

          

Nilai koefisien elastisitas silang barang X terhadap barang Y2 adalah -0,225 menunjukkan bilamana harga barang Y2 naik 1% maka jummlah barang X yang diminta akan turun sebesar 0,225%. Nilai koefisien bernilai negative artinya barang X berkomplemen terhadap barang Y2.

4.      Tentukan elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X. jelaskan nilai koefisien elastisitas pendapatan tersebut. Berdasarkan besarnya elastisitas penghasilan, apa jenis barang X ini. Berikan alasan jawaban saudara.

Jawab :
Elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X adalah

   
Nilai koefisien pendapatan terhadap permintaan barang X adalah 0,5 menunjukkan bilamana pendapatan naik 1% maka jumlah barang X yang diminta akan naik sebesar 0,5%. Koefisien elastisitas pendapatan terhadap permintaan barang X lebih kecil dari 1 dan positif artinya barang X adalah barang normal dan termasuk dalam kategori barang kebutuhan pokok.
Read More..

Selasa, 28 April 2015

Fungsi Produksi

Teori tingkahlaku konsumen memberikan latarbelakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar.
Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasi-kan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dengan barang barang tersebut,  untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi manusia tidak dapat lepas dari proses Produksi, karena sesuai kata mengkombinasikan diatas adalah menjadikan satu barang output dari beberapa barang input. Sebab Produksi adalah proses menghasilkan barang dan jasa.
Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen membutuhkan faktor Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan suatu barang tidak bisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.

Ditinjau dari kepentingan produsen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Setelah diketahui bahwa Ekonomi (Economic) adalah sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau proses bersangkutpaut dengan penciptaan barang-barang atau jasa-jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut digunakan untuk mencirikan Produksi barang-barang serta jasa-jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan teknis. Dengan pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang output berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang input dengan output, dan barang output dengan output.
Dalam ekonomi muncul beberapa teori dalam mempelajari kebutuhan manusia. Sebagai contoh dalam teori ekonomi mikro adalah Teori Produksi, dan Teori biaya. Kedua teori ini orang-orang mempunyai pemahaman tertentu. Sehingga dalam definisi tentang teori Produksi dan teori biaya tidak pasti, sebab pendapat orang-orang memberikan definisi sesuai dengan pemahamannya.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang teori Produksi. Dalam pembahsan teori Produksi, di jelaskan mengenai definisi teori Produksi dan definisi Produksi, faktor Produksi, fungsi Produksi, jangka waktu Produksi.

A.    Definisi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi. Sedangkan dari pemahaman lain, Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management.  Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.

B.     Fungsi Produksi/ Persamaan Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1.      berapa output yang harus diproduksikan, dan
  1. berapa faktor-faktor produksi (input) yang akan dipergunakan.
Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Jadi, fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
 Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dari input, artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang dimasukkan.
 Keterangan :

 Grafik yang menunjukkan total product (TP)
 Grafik AP dan MP pada berbagai tingkat input.


Tampak bahwa penggunaan input X menunjukkan produksi total selalu mengalami peningkatan. Adanya penambahan input, mula-mula meningkatkan marginal product dan average product akan tetapi pada titik tertentu akan semakin menurun.

Perilaku seorang produsen atau pengusaha dituangkan dalam mengambil keputusan tentang berapa input yang akan dipergunakan dan berapa output yang akan dihasilkan, untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Proses produksi dapat diartikan sebagai proses urutan kegiatan yang harus dilaksanaan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Agar proses produksi mencapai titik optimum, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi.

Akan tetapi menurut David Ricardo penambahan factor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau The law of diminishing returns yang berbunyi “Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama-kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.



Contoh:
Tanah : 1 Ha, modal Rp5.000.000,00

Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13


Pengertian Teori  Produksi

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.  Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management.  Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.
Sebelum membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor.  sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Dalam memproduksi barang dan jasa seorang produsen memerlukan input dan output. Barang input adalah barang masuk atau barang yang harus disiapkan seorang produsen untuk diubah menjadi barang output. Barang input ini jika berbicara dalam ekonomi adalah modal utama untuk menghasilkan output. Sebab apabila input yang dijadikan bahan utama dalam memproduksi misalnya Roti, maka Roti tidak dapat diproduksi apabila salah satu dari barang input utama tidak ada. Dari sisi lain, Roti tetap jadi walaupun salah satu bahan input tetap jadi, tetapi hasil dari barang input tersebut apabila sudah menjadi output (Roti) maka barang tidak akan menghasilkan barang output yang memuaskan konsumen atau yang mengemsumsi.



Read More..