Selasa, 11 November 2014

Indonesia Harus Tengok China untuk Regulasi Media Sosial

Pemerintah Indonesia harus punya keberanian seperti pemerintah China dalam penggunaan media sosial termasuk e-Commerce.
“Pemerintah harus menerapkan regulasi ketat untuk media sosial dan produk-produk e-commerce asing. Ini karena masyarakat Indonesia masih berperan sebagai konsumen," kata Pengajar Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, Yuli Candrasari kepada Okezone, Selasa (11/11/2014).

Dia menambahkan Regulasi ini berupa aturan ketat dan pajak ketika mereka menjual produk.
Menurutnya, proteksi ini penting untuk melindungi pelaku bisnis online lokal. “Pelaku e-commerce seperti Lazada dan Elevania yang berasal dari luar Indonesia diberi kemudahan seperti pajak sehingga dengan mudah mereka berekspansi dan pasang iklan di mana-mana,” kata Yuli.

"Yang terjadi malah sebaliknya, pemain e-commerce lokal diberi aturan macam-macam sedang pemain luar bebas melenggang," kata Yuli yang mengajar mata kuliah sosial media. Menurut Yuli pemain e-commerce asing itu sebenarnya sudah besar, dan bertambah besar ketika beroperasi di Indonesia.

Memang, selama masyarakat Indonesia masih bermental konsumen dari industri kreatif sulit untuk bersaing. "Masyarakat harus didorong untuk menjadi produsen kreatif, menciptakan aplikasi-aplikasi online atau menjadi pelaku kreatif di online. Itu tugas pemerintah," kata Yuli.

Yuli mengutip data bahwa omzet e-commerce Indonesia tumbuh 150 % pada tahun 2012-2013.
Karena itu, menurutnya, tidak ada salahnya jika Pemerintah Indonesia menengok regulasi media sosial yang dilakukan pemerintah China. “Tidak untuk dijiplak mentah-mentah tapi untuk memberi referensi bahwa pemerintah Indonesia harus melakukan sesuatu untuk perkembangan media sosial di negara ini,” kata Yuli.

Saat ini media sosial China berhasil menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Selain karena pemerintahnya melarang media sosial asing, tapi karena media sosial lokal punya keunggulan dan dapat paham kebutuhan masyarakat China. Dari 513 juta pengguna internet di China, lebih dari setengahnya mengakses jejaring sosial lokal yang terus mengalami pertumbuhan.

0 komentar :

Posting Komentar