Rabu, 14 Januari 2015

PERKEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE DI INDONESIA

E-Commerce termasuk salah satu istilah pada “perdangan elektronik” yang berubah sejalan dengan waktu. Berkembangnya E-Commerce di Indonesia pada era globalisasi ini semakin berkembang pesat saja. Contohnya televisi dan internet .
Awalnya perdagangan elektronik merupakan aktifitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial,misalnya mengirim dokumen komersial seperti persamaan pembelian secara elektronik




Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
- Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
- Consumer to consumer (C2C):
Sifarnya lelang (auction)
- Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
  


 Manfaat E-Commerce :
·         Revenue stream baru
·         Market exposure, melebarkan jangkauan
·         Menurunkan biaya
·         Memperpendek waktu product cycle
·         Meningkatkan customer loyality
·         Meningkatkan value chain


0 komentar :

Posting Komentar