Secara umum pengertian Paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau
keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan menurut Guba, paradigma dalam ilmu pengetahuan mempunyai
definisi bahwa seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan-tindakan
manusia dalam keseharian maupun dalam penyelidikan ilmiah. Paradigma dalam hal
ini dibatasi pada paradigma pencarian ilmu pengetahuan (disciplin inquiry
paradigm), yaitu suatu keyakinan dasar yang digunakan berbagai kalangan untuk
mencari kebenaran realitas menjadi suatu ilmu atau disiplin ilmu
pengetahuan.Dalam mengembangkan suatu paradigma ilmu kita harus dapat melihat
cara pandang yang menjadi aspek filosofis dan metodologis dalam menemukan ilmu
pengetahuan, yaitu :dimensi ontologis, dimensi epistemologis, dimensi
axiologis, dimensi retorik dan dimensi metodologis. Ada empat paradigma ilmu
pengetahuan yang dikembangkan dalam menemukan hakikat realitas atau ilmu
pengetahuan yaitu : Positivisme, Postpositivisme (Classical Paradigm,
Conventionalism Paradigm), Critical Theory (Realism) dan Constructivism.
Dalam ilmu sosial perubahan terjadi secaa cepat dan dinamis, tergantung
pada bukti empiris yang diyakini. Berikut dipaparkan berbagai unsur yang
dilihat sebagai indikator adanya perubahan dalampengembangan ilmu. Keragaman
paradigmatik dapat terjadi karena perbedaan pandangan filosofis, konsekuensi
logis dari perbedaan teori yang digunakan dan sifat metodologi yang digunakan
untuk mencapai kebenaran. Ada empat cara berfikir berdasarkan dikotomi pengaruh
anatar individu dam manyarakat :
1) dikotomi muncul akibat asumsi umum
bahwa individu dapat membentuk atau mengubah manyarakat.
2) dikotomi muncul akibat asumsi umum
bahwa “ individu merupakan produk dari masyarakat” (individual is created
society).
3) dikotomi dari kedua pendpat itu
disintesiskan oleh Peter Berger, dalam model yang memiliki perspektif yang
tersangkut paut dengan hubungan antara anggota masyarakat.
4) model terakhir itu akan mneghasilkan
gambaran yang menyambung. Disatu sisi berlangsung proses socialization yang
terjadi ketika individu mendapat pengaruh kuat dari lingkunagn sosial, individu
akan menyesuaikan diri denganpola-pola yang berlaku di masyarakatnya.
Pandangan
tentang paradigma ilmu pengetahuan tampaknya berubah antar waktu. Perkembangan
substansi paradigmatik dalam tulisa ini akan dikupas lengkap, berawal dari
paradigma positivisme, postpositivisme, critical theory dan konstruktivisme.
a.
Subjektivitas
Gambaran dari suatu kejadian yang
terjadi atas pandangan seseorang yang didasari oleh nilai-nilai yang
dilibatkan. Dengan kata lain subjektivitas sangat dipengaruhi oleh penilaian
individu sehingga berbeda satu dengan yang lainnya.
b.
Objektivitas
Merupakan salah satu sikap untuk
memperoleh suatu kebenaran yang sebenarnya mengenai objek yang diteliti oleh
manusia tanpa melibatkan perasaan atau tafsiran terhadap objek tersebut. Dengan
kata lain objektivitas tidak mempengaruhi penilaian individu maupun kelompok
antara satu dengan yang lainnya.
c. Lokalitas
Secara etimologis berasal dari kata
Latin, locus (untuk pluralnya ditulis loci) yang berarti tempat, posisi atau
sesuatu yang menunjuk pada bagian yang lebih spesifik.
Metode Penelitian
Metodologi
penelitian adalah
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu.[butuh rujukan] Metodologi juga merupakan analisis teoritis
mengenai suatu cara atau metode.[butuh rujukan] Penelitian merupakan suatu
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami
dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian.[butuh rujukan] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di
antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan
tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak
dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan
biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai
cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian
kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya
dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu
landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan
mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari
teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori
yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan
suatu “teori”.
Metode Analisis
Metode penelitian adalah
suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untukmelakukan penelitian
sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.Beberapa
pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1.
Nasir (1988:51)
Metode
penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan
dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2.
Sugiyono (2004: 1)
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris dan sistematis.
Ada 2 macam metode analisis
yang umumnya digunakan dalam penelitian yaitu analisis data secara kualitatif
dan analisis data secara kuantitatif. Metode analisis yang digunakan pada
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif tidak menggunakan alat
statistik, namun dilakukan dengan menginterpretasi tabel-tabel, grafik-grafik,
atau angka-angka yang ada kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Sedangkan
Analisis data secara Kuantitatif adalah metode analisis yang digunakan pada
penelitian dengan pendekatan analisis kuantitatif dan menggunakan alat
statistik.
Hasil Analisis
Hasil analisis yaitu data berupa
rangkuman, hipotesis kerja, konsepkonsep, dan sebagainya. Pada awal tahapan dilakukan proses pencarian serta
pembatasan masalah. Selanjutnya dilakukan proses penarikan hipotesa awal yag
berfungsi sebagai praduga awal sebelum proses penelitian dilakukan. Penelitian
ini lah yang nantinya akan membuktikan apakah praduga awal sesuai atau tidak.
Hasil dari penelitian kemudian diolah menjadi sebuah informasi baru. Hasil
informasi inilah yang kemudian dibuat sebuah analisis menjadi kesimpulan yang
merupakan hasil analisis dari semua data penelitian dan akan menghasilkan
sebuah teori atau sebuah hukum baru.
Sumber :
http://repository.upi.edu/15740/6/S_KOR_0907469_Chapter3.pdf
0 komentar :
Posting Komentar