Rabu, 20 Januari 2016

PARADIGMA

Secara umum pengertian Paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Guba, paradigma dalam ilmu pengetahuan mempunyai definisi bahwa seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan-tindakan manusia dalam keseharian maupun dalam penyelidikan ilmiah. Paradigma dalam hal ini dibatasi pada paradigma pencarian ilmu pengetahuan (disciplin inquiry paradigm), yaitu suatu keyakinan dasar yang digunakan berbagai kalangan untuk mencari kebenaran realitas menjadi suatu ilmu atau disiplin ilmu pengetahuan.Dalam mengembangkan suatu paradigma ilmu kita harus dapat melihat cara pandang yang menjadi aspek filosofis dan metodologis dalam menemukan ilmu pengetahuan, yaitu :dimensi ontologis, dimensi epistemologis, dimensi axiologis, dimensi retorik dan dimensi metodologis. Ada empat paradigma ilmu pengetahuan yang dikembangkan dalam menemukan hakikat realitas atau ilmu pengetahuan yaitu : Positivisme, Postpositivisme (Classical Paradigm, Conventionalism Paradigm), Critical Theory (Realism) dan Constructivism.
Dalam ilmu sosial perubahan terjadi secaa cepat dan dinamis, tergantung pada bukti empiris yang diyakini. Berikut dipaparkan berbagai unsur yang dilihat sebagai indikator adanya perubahan dalampengembangan ilmu. Keragaman paradigmatik dapat terjadi karena perbedaan pandangan filosofis, konsekuensi logis dari perbedaan teori yang digunakan dan sifat metodologi yang digunakan untuk mencapai kebenaran. Ada empat cara berfikir berdasarkan dikotomi pengaruh anatar individu dam manyarakat :
1)    dikotomi muncul akibat asumsi umum bahwa individu dapat membentuk atau mengubah manyarakat.
2)    dikotomi muncul akibat asumsi umum bahwa “ individu merupakan produk dari masyarakat” (individual is created society).
3)    dikotomi dari kedua pendpat itu disintesiskan oleh Peter Berger, dalam model yang memiliki perspektif yang tersangkut paut dengan hubungan antara anggota masyarakat.
4)    model terakhir itu akan mneghasilkan gambaran yang menyambung. Disatu sisi berlangsung proses socialization yang terjadi ketika individu mendapat pengaruh kuat dari lingkunagn sosial, individu akan menyesuaikan diri denganpola-pola yang berlaku di masyarakatnya.

Pandangan tentang paradigma ilmu pengetahuan tampaknya berubah antar waktu. Perkembangan substansi paradigmatik dalam tulisa ini akan dikupas lengkap, berawal dari paradigma positivisme, postpositivisme, critical theory dan konstruktivisme.

a. Subjektivitas
Gambaran dari suatu kejadian yang terjadi atas pandangan seseorang yang didasari oleh nilai-nilai yang dilibatkan. Dengan kata lain subjektivitas sangat dipengaruhi oleh penilaian individu sehingga berbeda satu dengan yang lainnya.

b. Objektivitas
Merupakan salah satu sikap untuk memperoleh suatu kebenaran yang sebenarnya mengenai objek yang diteliti oleh manusia tanpa melibatkan perasaan atau tafsiran terhadap objek tersebut. Dengan kata lain objektivitas tidak mempengaruhi penilaian individu maupun kelompok antara satu dengan yang lainnya.

c. Lokalitas
Secara etimologis berasal dari kata Latin, locus (untuk pluralnya ditulis loci) yang berarti tempat, posisi atau sesuatu yang menunjuk pada bagian yang lebih spesifik.

Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.[butuh rujukan] Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.[butuh rujukan] Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[butuh rujukan] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Penelitian kuantitatif  adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Metode Analisis
Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untukmelakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) 
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004: 1)
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Ada 2 macam metode analisis yang umumnya digunakan dalam penelitian yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Metode analisis yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif tidak menggunakan alat statistik, namun dilakukan dengan menginterpretasi tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang ada kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Sedangkan Analisis data secara Kuantitatif adalah metode analisis yang digunakan pada penelitian dengan pendekatan analisis kuantitatif dan menggunakan alat statistik.
Hasil Analisis
Hasil analisis yaitu data berupa rangkuman, hipotesis kerja, konsepkonsep, dan sebagainya. Pada awal tahapan dilakukan proses pencarian serta pembatasan masalah. Selanjutnya dilakukan proses penarikan hipotesa awal yag berfungsi sebagai praduga awal sebelum proses penelitian dilakukan. Penelitian ini lah yang nantinya akan membuktikan apakah praduga awal sesuai atau tidak. Hasil dari penelitian kemudian diolah menjadi sebuah informasi baru. Hasil informasi inilah yang kemudian dibuat sebuah analisis menjadi kesimpulan yang merupakan hasil analisis dari semua data penelitian dan akan menghasilkan sebuah teori atau sebuah hukum baru.


Sumber :
http://repository.upi.edu/15740/6/S_KOR_0907469_Chapter3.pdf

0 komentar :

Posting Komentar