Selasa, 28 April 2015

Fungsi Produksi

Teori tingkahlaku konsumen memberikan latarbelakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar.
Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasi-kan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dengan barang barang tersebut,  untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi manusia tidak dapat lepas dari proses Produksi, karena sesuai kata mengkombinasikan diatas adalah menjadikan satu barang output dari beberapa barang input. Sebab Produksi adalah proses menghasilkan barang dan jasa.
Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen membutuhkan faktor Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan suatu barang tidak bisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.

Ditinjau dari kepentingan produsen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Setelah diketahui bahwa Ekonomi (Economic) adalah sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau proses bersangkutpaut dengan penciptaan barang-barang atau jasa-jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut digunakan untuk mencirikan Produksi barang-barang serta jasa-jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan teknis. Dengan pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang output berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang input dengan output, dan barang output dengan output.
Dalam ekonomi muncul beberapa teori dalam mempelajari kebutuhan manusia. Sebagai contoh dalam teori ekonomi mikro adalah Teori Produksi, dan Teori biaya. Kedua teori ini orang-orang mempunyai pemahaman tertentu. Sehingga dalam definisi tentang teori Produksi dan teori biaya tidak pasti, sebab pendapat orang-orang memberikan definisi sesuai dengan pemahamannya.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang teori Produksi. Dalam pembahsan teori Produksi, di jelaskan mengenai definisi teori Produksi dan definisi Produksi, faktor Produksi, fungsi Produksi, jangka waktu Produksi.

A.    Definisi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi. Sedangkan dari pemahaman lain, Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management.  Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.

B.     Fungsi Produksi/ Persamaan Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1.      berapa output yang harus diproduksikan, dan
  1. berapa faktor-faktor produksi (input) yang akan dipergunakan.
Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Jadi, fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
 Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dari input, artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang dimasukkan.
 Keterangan :

 Grafik yang menunjukkan total product (TP)
 Grafik AP dan MP pada berbagai tingkat input.


Tampak bahwa penggunaan input X menunjukkan produksi total selalu mengalami peningkatan. Adanya penambahan input, mula-mula meningkatkan marginal product dan average product akan tetapi pada titik tertentu akan semakin menurun.

Perilaku seorang produsen atau pengusaha dituangkan dalam mengambil keputusan tentang berapa input yang akan dipergunakan dan berapa output yang akan dihasilkan, untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Proses produksi dapat diartikan sebagai proses urutan kegiatan yang harus dilaksanaan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Agar proses produksi mencapai titik optimum, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi.

Akan tetapi menurut David Ricardo penambahan factor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau The law of diminishing returns yang berbunyi “Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama-kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.



Contoh:
Tanah : 1 Ha, modal Rp5.000.000,00

Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13


Pengertian Teori  Produksi

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.  Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management.  Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.
Sebelum membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor.  sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Dalam memproduksi barang dan jasa seorang produsen memerlukan input dan output. Barang input adalah barang masuk atau barang yang harus disiapkan seorang produsen untuk diubah menjadi barang output. Barang input ini jika berbicara dalam ekonomi adalah modal utama untuk menghasilkan output. Sebab apabila input yang dijadikan bahan utama dalam memproduksi misalnya Roti, maka Roti tidak dapat diproduksi apabila salah satu dari barang input utama tidak ada. Dari sisi lain, Roti tetap jadi walaupun salah satu bahan input tetap jadi, tetapi hasil dari barang input tersebut apabila sudah menjadi output (Roti) maka barang tidak akan menghasilkan barang output yang memuaskan konsumen atau yang mengemsumsi.



0 komentar :

Posting Komentar