Perilaku Konsumen
Sebelum kita dapat
mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah
yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah maupun
dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda,
apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
Konsumsi adalah suatu kegiatan menggunakan dan mengurangi kegunaan
barang ataupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
1.
Pengertian Konsumsi
Kata konsumsi berasal dari kata consumptio yang
berarti menggerogoti hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan
minum dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi
bukanlah hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan
kebutuhan pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena
kebutuhan manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi,
setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian, kita harus
berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu
benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk
melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau
produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda
konsumsi berikut.
Benda-benda yang
dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari
pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi karena
benda itu didapat secara gratis.
Benda
yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan ge
rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan
menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
Manfaat
nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
1)
Barang yang nilai gunanya dihabiskan
secara berangsur-angsur.
Contohnya Pakaian, sepatu dan televise
2)
Barang yang nilai gunanya dihabiskan
sekaligus.
Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2.
Tujuan
Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian,
menonton TV, atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi
kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik
secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi
kebutuhan rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh
benda konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan
untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang
dilakukan manusia pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau
untuk memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan
kegunaanya), suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai
contoh, Pak Amir memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut
dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada
hari Sabtu dan Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan
keluarga, seperti berbelanja ke pasar, piknik, atau jalan-jalan ke
mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut digunakan untuk kegiatan
konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat
bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan
berperan sebagai benda produksi.
1.
Pola
Perilaku Konsumen
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen
yang satu dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang
berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik
itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan
kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.
Sumber: wearemania.co.id
|
Perilaku konsumen
merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatuproduk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen
berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian,
penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang
terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang
suatu produkatau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Teori
perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih
suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan dibatasi
oleh pendapatan dan harga barang.
Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori
perilaku konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan
ordinal.
1.
Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal
Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal
utility. Pendekatan Kardinal dalam analisis konsumen didasarkan
pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu
barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah
atau buah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula
tingkat kepuasan konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan
kepuasaannya dengan pendapatan yang dimilikinya.
Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai
konsep nilai guna. Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen
mengenai nilai guna total (Total Utility)dan nilai guna
marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung dalam Hukum Gossen
I dan Hukum Gossen II
a) Hukum Gossen I
Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan
kebutuhan Akan suatu barang dilakukan secara terus menerus,
kenikmatan dari mengkonsumsi barang tersebut mula-mula
semakin tinggi, namun setiap tambahan satu unit barang akan membuat
tambahan kenikmatan menurun sampai akhirnya akan mencapai
titik jenuh (mencapai titik nol).
b) Hukum Gossen II
Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer
akan lebih tinggi tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder.
Demikian pula pemenuhan kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat
kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah atau kebutuhan tersier.
2.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat
urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang
akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal
digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi
adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang
memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan
kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi
yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
Semakin jauh dari
titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
Karakteristik Kurva
Indiferensi
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum
sebagai berikut:
Ø Memiliki kemiringan yang negative Bila jumlah suatu
barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat
memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
Ø Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua
kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
Cembung terhadap titik nol
Produksi adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dalam pengertian yang lebih luas, produksididefinisikan
sebagai setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah ‘nilai’
guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Perilaku Produsen
Dahulu
pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang
berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia jauh melebihi
yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat
itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
Namun,
setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya
perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa barang
yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan
seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak dapat langsung mereka
gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi, apakah yang
dimaksud dengan produksi?
1.
Pengertian Produksi
Sumber : google/search
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah
seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat
penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi,
seseatu yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna
yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya
digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan
pendapatan bagi pemiliknya.
2.
Tujuan
Produksi
Dari
pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang
meliputi:
Menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
Memperoleh keuntungan sebesar
- besarnya.
Memperluas
lapangan usaha.
Menjaga
kesinambungan usaha perusahaan.
Memenuhi
kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi
kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang
semakin meningkat.
Memacu
tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
Meningkatkan
pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
Memproduksi
barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3)
Faktor – faktor Produksi
Dalam mewujudkan barang dan jasa, penggunaan faktor – faktor
produksi harus dikombinasikan sebaik mungkin sehingga memperoleh produk yang
efisien.
Kegiatan produksi
tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga manusia, modal,
dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor
produksi. Jadi, Faktor produksi adalah semua unsur yang
menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.
A. Faktor Produksi Sumber Daya Alam
( Natural resources)
Sumber
Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam disini
meliputi segala sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:
Tanah
Tumbuhan
Hewan
Air
Dsb
Faktor Produksi
Tenaga Kerja ( Labour )
Tenaga
kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia termasuk kemampuan
fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat disumbangkan untuk
memngkinkan dilakukannnya proses produksi barang atau jasa.
Tenaga
kerja menurut kemampuannya di bedakan menjadi:
Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)
Adalah
tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.
Tenaga kerja terlatih (Trained labour)
Adalah
tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian. Contohnya
sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih (unskilled and untrained labour)
Adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani daripada pendidikan
dan pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung, buruh tani,
buruh kasar dan pesuruh.
C. Faktor Produksi Modal (Capital)
Dalam
hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang dimaksudkan disini
adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan untuk memproduksi
barang lebih lanjut.
Sebagai
contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang dapat
digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan. Jadi,
terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa yang
dinamakan barang – barang modal.
D. Faktor
Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Faktor
ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini disebabkan karena
walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja
lengkap dan siap melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika tidak dipimpin
dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka apa yang
direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu, seorang pengusaha harus
memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.
Pengusaha
sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk mengatur dan
mengkombinasikan faktor - faktor produksi dalam rangka meningkatkan
kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Sebagai
contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang sama (SDA,
tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya berproduksi lebih
baik karena ia memiliki kapasitasentrepreneurship yang lebih baik
daripada Negara yang lain.
Pola
Perilaku Produsen
a. Produksi jangka pendek
Produksi
jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap
sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal
ini jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor
produksi yang digunakan.
a) Fungsi
Produksi
Adalah
hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang dihasilkan
dalam proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi
sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi
tersebut. Hubungan antara faktor produksi dengan produk dapat digambarkan
sebagai berikut :
Input:
1)
SDA
2)
SDM
3)
Modal
4)
Pengusaha
Proses
Produksi
Output :
Barang
dan Jasa
Apabila
salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan, maka output akan
berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi yang bersangkutan
terhadap outputnya.
b) Hukum
Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)
Hukum
ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah jumlahnya misalnya
tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi
total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai tingkat
tertentu, produksi tambahan akan makin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif. Ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya
mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.
Dalam
produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap, sedangkan
fakor produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan dijumpai kenaikan
produksi total yang akan berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi
variable ditambah secara terus menerus.
Faktor
Produksi Tetap (Tanah )
|
Faktor
ProduksiVariabel
(Tenaga Kerja)
|
Produksi
Total
Padi
|
Tambahan
Hasil (Produksi Marginal)
|
1
|
0
|
0
|
-
|
1
|
1
|
8
|
8
|
1
|
2
|
18
|
10
|
1
|
3
|
30
|
12
|
1
|
4
|
45
|
15
|
1
|
5
|
55
|
10
|
1
|
6
|
63
|
8
|
1
|
7
|
70
|
7
|
1
|
8
|
70
|
0
|
1
|
9
|
60
|
- 10
|
1
|
10
|
50
|
- 10
|
TABEL 1. TAMBAHAN HASIL PRODUKSI PADI
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pertambahan
produksi total ini semakin sedikit seiring terus terjadinya pertambahan tenagan
kerja. Namun, jumlah pertambahan produksi total (produksi marginal) ini semakin
sedikit. Pada saat ada satu tenaga kerja, produksi total yang dihasilkan adalah
delapan. Jika tenaga kerja ditambah menjadi dua orang, produksi total meningkat
menjadi 18, berarti produksi marginal sebanyak 10.
Tambahan produksi ini biasa disebut
produksi marginal tenaga kerja, yaitu tambhan produksi akibat bertambahnya satu
satuan tenaga kerja. Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa sifat
dari produksi marginal adalah pada awalnya meningkat sejalan dengan
meningkatnya produksi total dan mencapai puncaknya saat produksi total mencapai
titik maksimum. Setelah mencapai puncaknya, produksi marginal akan terus
menurun bahkan bisa mencapai angka negatif
Hukum yang diungkapkan oleh J.
Turgot ini berbunyi :
“Apabila faktor variabel ditambah
dengan tambahan yang sama secara terus menerus terhadap factor produksi tetap,
maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah hingga pada tingkat tertentu,
kemudian hasil itu akan berkurang”
b. Produksi Jangka Panjang
Produksi
dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan
waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam artian ini adalah
semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.
Perilaku
Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos
kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis
juag perlu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus
berikut :
Sebuah butik membuat baju yang
dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan
berkualitas di pasar tradisional Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan
pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu
dijualnya dengan harga yang pantas.
Dari kasus diatas, jawablah
pertanyaan berikut :
1)
Apa alasannya pemilik butik memilih bahan di Pasar
Tradisional bukan di Plaza
2)
Pemilik menugaskan 2 orang
pekerjanya yang sudah professional. Apa yang diharapkan pemmilik butik terhadap
tindakannya itu?
3)
Mengapa pemilik butik tidak menjual
baju dengan harga tinggi , padahal baju itu pasti dieli oleh pemesannya?
Dari ketiga pertanyaan itu kesimpulan apa yang anda dapatkan
dari perilaku pemilik butik sebagai produsen? Kemukakan jawaban anda
GLOSARIUM
Biaya (cost) : pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan.
Consumption
: Menggerogoti hingga habis atau menghabiskan.
Faktor produksi : segala sesuatu yang dibutuhkan produsen sebagai input
untuk memproduksi suatu barang.
Utility : Derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa
dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Kebutuhan tersier : kebutuhan untuk menaikkan status sosial dan gengsi
seseorang, dipenuhi setelah terpenuhinya.
Kurva indiferensi : kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua
barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Modal : segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama,
yang dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses produksi selanjutnya.
Nilai
guna : ukuran kepuasan dari
penggunaan barang dan jasa.
RANGKUMAN
Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai
atau usaha memperbesar barang dan jasa.
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan
barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.
Hukum Gossen I (Tentang kepuasan maksimum) berbunyi Jika pemenuhan kebutuhan akan
suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya
mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun
sampai akhirnya mencapai batas jenuh.
Hukum Gossen II (Tentang pemerataan kepuasan) berbunyi Konsumen akan mengkonsumsi
sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang
dikonsumsi akan sama.
Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing
Return) berbunyi :
Apabila faktor variabel ditambah dengan tambahan yang sama secara terus menerus
terhadap factor produksi tetap, maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah
hingga pada tingkat tertentu, kemudian hasil itu akan berkurang.
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau
mengahbiskan faedah suatu barang dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Pendekatan kardinal tentang perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumsi barang dapat
diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu.
Pendekatan ordinal tentang perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumsi barang tidak
dapat diukur, melainkan dibuat peringkatnya menurut preferensi. Pendekatan
ordinal menggunakan kurva indiferensi untuk menjelaskan preferensi konsumen
tersebut.
Produksi adalah
setiap kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam
pengertian yang lebih luas, produksi didefinisikan sebagai setiap tindakan yang
ditujukan untuk menciptakan atau menambah ‘nilai’ guna suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Proses produksi adalah proses penggabungan dan proses pembentukan berbagai
input menjadi output.
0 komentar :
Posting Komentar